Rabu, 03 Oktober 2012

Tari Asal Indramayu (Kang Dede Group)

Randu Kentir Harus Dilestarikan

Tari Randu Kentir, sebuah warisan seni budaya asal Desa Jumbleng Kecamatan Losarang, belakangan ini sudah mulai digemari para siswa di kalangan SD s.d. SLTA. Seni tari yang memiliki nilai sejarah tinggi ini sering ditampilkan pada acara perpisahan, ulang tahun sekolah, dan menyambut tamu.

Seperti pada kegiatan penilaian tim lomba UKS tingkat eks Wilayah III Cirebon, sejumlah siswi SMAN 1 Losarang menyambut tamu dengan tarian Randu Kentir. Para tamu dan para undangan lainnya memberikan apresiasi atas kepiawaian para siswi menyuguhkan gerakan-gerakan tarian unik dengan menggunakan kostum khas Indramayu serta bagian kepala diikat batik Paoman.

Bukan hanya di kalangan siswa, para seniman Indramayu juga sering menampilkan tarian Randu Kentir pada pagelaran seni baik di Cirebon, Taman Budaya Jawa Barat, maupun di tingkat nasional. Bahkan belakangan ini tari Randu Kentir sudah direvitalisasi Balai Pengelola Taman Budaya di Komplek Dago Pakar Kota Bandung. Konon, seni tradisional Indramayu ini sudah dijadikan sebuah tarian klasik khas Jawa Barat.

Pada pagelarannya tari Randu Kentir dipirig gamelan dan terbang. Dengan pirigan musik sederhana ini, mampu mengiringi gerakan sebanyak sepuluh penari cantik. Gerakan pada tarian pun amatlah sederhana, unik, dan mudah dipelajari. Meskipun demikian, tarian yang berdurasi selama 10 menit itu mampu menarik perhatian penonton.
Seni Randu Kentir berasal dari Desa Jumbleng Kecamatan Losarang. Konon, pada masa lalu ada warganya yang hanyut (kentir) terbawa air sungai. Kemudian masyarat setempat rame-rame menolongnya, dengan cara melemparkan sebatang pohon randu, dan akhirnya korban selamat. Karena memiliki nilai historis itulah pada gerakan tari Randu kentir ada kemiripan gerakan tangan menirukan orang hanyut di sungai.

Kabid Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Indramayu, Drs. H. Syarif Hidayat, M.Si. merasa bangga atas direvitalisasikannya salah satu jenis tarian klasik khas Indramayu, yaitu tari Randu Kentir. Harapannya seni klasik dan unik itu, bukan hanya menjadi icon Indramayu, juga sudah dijadikan icon Jawa Barat. Siapa tahu ke depan menjadi icon nasional.

Agar seni tarian Randu Kentir tumbuh dan berkembang di daerahnya sendiri, alangkah baiknya mulai sekarang seni warisan leluhur ini bukan hanya diminati dan digeluti para seniman saja. Bila perlu dijadikan agenda kegiatan kesenian di setiap sekolah, atau di sanggar sanggar seni yang ada.
Kekayaan seni budaya lokal, untuk sekarang dan ke depan bukan hanya sekedar menjadi kebanggan pelestarian budaya. Lebih jauh tak hanya bisa menjadi asset budaya, tetapi juga bisa menjadi daya tarik wisata.


Hastag: Siswa SMAN 1 Losarang
              X-2, XI IPA-2, XII IPA-2

1 komentar:

  1. mari bersama membangun kembali seni budaya Indramayu.
    http://www.lakdan.com/

    BalasHapus